Kode Penghitung

Jumat, 18 November 2016

PENJELASAN TENTANG IMUNISASI

Setiap anak yang terlahir ke dunia ini sangat penting untuk diimunisasi agar memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Nah, apa yang dimaksud imunisasi. Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Imunisasi biasanya diberikan pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh pada anak-anak tidak sebaik orang dewasa.

Tujuan Imunisasi
Tujuan dilakukannya imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan menyebabkan kematian pada penderitanya dan juga untuk mmeberikan kekebalan pada tubuh terhadap penyakit seperti, Hepatitis, Dipteri, Polio, TBC, Tetanus, Pertusis, Campak, dan lain-lain.

Jenis imunisasi

  1. Imunisasi aktif. Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespon. Kekebalan bisa terbentuk saat seseorang terinfeksi secara alamiah oleh bibit penyakit atau terinfeksi secara buatan saat diberi vaksinasi. Kelemahan dari kekebalan aktif ini adalah memerlukan waktu sebelum si penderita mampu membentuk antibodi yang tangguh untuk melawan agen yang menyerang. Keuntungannya daya imunitas biasanya bertahan lama bahkan bisa seumur hidup. Kekebalan yang terbentuk setelah tubuh mengalami penyakit menular tertentu, misalnya campak. Pada saat bayi lahir ia dibekali dengan sistem kekebalan tubuh bawaan dari ibunya. Inilah yang kita sebut sebagai kekebalan pasif alamiah. Kekebalan jenis ini sangat tergantung pada kekebalan yang dipunyai ibu. (sumber : kajian pustaka)
  2. Imunisasi pasif. Merupakan pemberian zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Kekebalan pasif terjadi bila seseorang mendapatkan daya imunitas dari luar dirinya. Jadi tubuh sendiri tidak membentuk sistem kekebalan tersebut. Kekebalan jenis ini bisa didapat langsung dari luar atau secara alamiah. Keunggulan dari kekebalan pasif yaitu langung dapat dipergunakan tanpa menunggu tubuh penderita membentuknya. Kelemahannya adalah tidak dapat berlangsung lama. Kekebalan jenis ini memang biasa hanya bertahan beberapa minggu sampai satu bulan saja.
    Kekebalan yang terbentuk setelah dengan sengaja memasukkan vaksinasi ke dalam tubuh, misalnya : hepatitis B, DPT, Polio. Pada keadaan ini daya imunitas diperoleh dari luar. Kelebihanya dapat langsung dipergunakan tubuh untuk melawan bibit penyakit, tapi sayangnya kekebalan jenis ini biasanya mempunyai waktu efektif yang pendek. (sumber : kajian pustaka)
 
Berikut ini tabel jadwal imunisasi dasar pada anak

Rekomendasi Kemenkes
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
  


Semoga bermanfaat dan God bless you

Baca juga artikel terkait lainnya :
Imunisasi BCG
Imunisasi Polio
Imunisasi DPT
Imunisasi Campak


Kamis, 17 November 2016

TIPS MERAWAT TALI PUSAR BABY BARU LAHIR

Baby yang baru lahir, butuh beberapa hari untuk tali pusarnya puput dengan sendirinya. Sebelum tali pusar tersebut puput, sangat penting untuk mengetahui cara perawatannya supaya tidak terjadi infeksi. Nah, berikut ini beberapa tips merawat tali pusar baby yang baru lahir.

Perlu disiapkan

  • Alkohol 70 %
  • Kasa steril

Cara perawatan

  1. Ganti kain kasa yang membungkus tali pusar dengan yang baru setiap habis mandi. Caranya, kain kasa dibasahi terlebih dahulu dengan alkohol 70 %, kemudian lilitkan dan rekatkan dengan tali atau pita perekat.
  2. Agar tali pusar tidak tergesek-gesek baju atau popok, saya gunakan gurita. Tetapi mengikatnya jangan terlalu kencang.
  3. Usahakan tali pusar tidak basah ketika mandi. Sebenarnya dari beberapa artikel kesehatan yang saya baca banyak menyarankan jangan memandikan baby yang tali pusarnya belum lepas dengan cara berendam. Cukup diseka atau dilap saja untuk menghindari infeksi yang terjadi jika tali pusar basah. Namun baby saya dimandikan dengan cara berendam. Nah, tali pusarnya kan pasti basah tuh. Maka setelah mandi lap secara pelan dan hati-hati tali pusarnya hingga kering. Baru bungkus lagi dengan kasa (petunjuk no.1).
  4. Lakukan petunjuk no.1 sampai 3 hingga tali pusar baby puput dengan sendirinya ya. Jangan coba-coba untuk menarik tali pusar tersebut karena resiko perdarahan dan terinfeksi pada baby. Kalau baby saya diusia 5 hari tali pusarnya sudah puput/lepas. Namun ada beberapa kasus yang lebih lambat sampai 14 hari.
  5. Jangan membersihkan tali pusar dengan salep, obat merah atau obat apapun tanpa anjuran dari dokter.
  6. Jika tali pusar lembap terus sehingga bernanah atau berwarna kemerahan dan bayi menangis setiap tersentuh bagian itu, segera bawa ke dokter karena kemungkinan bayi mengalami infeksi.
Semoga bermanfaat dan God bless you