DPT merupakan singkatan dari difteri, pertusis dan
tetanus. Ketiga hal tersebut adalah penyakit yang memiliki resiko tinggi dan
bisa menyebabkan kematian.
Penjelasan
Difteri adalah penyakit menular mematikan yang
menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan hidung) dan kadang
pada selaput lendir dan kulit yang disebabkan oleh bakteri yaitu
Corynebacterium diphteriae. Semua golongan umur baik anak-anak maupun orang
dewasa dapat tertular oleh penyakit
ini.
Pertusis atau batuk rejan atau
batuk seratus hari adalah penyakit karena infeksi bakteri pada paru-paru dan
saluran pernapasan yang mudah sekali menular. Batuk rejan sempat dianggap penyakit anak-anak saat vaksin pertusis belum ditemukan.
Tetanus adalah infeksi serius yang
menyerang susunan saraf dan ditandai kontraksi otot yang hebat (kejang). Penyakit ini biasanya terjadi akibat
luka tusuk dalam oleh benda yang tercemar debu, pupuk, tanah dan kotoran hewan
atau manusia.
Pencegahan
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3 in 1 yang dapat
melindungi dari penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin ini merupakan
salah satu vaksin yang wajib diberikan kepad anak sebelum berumur kurang dari 7
tahun. Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan
pada otot lengan atau paha. Pada jadwal imunisasi dasar, imunisasi DPT ini
diberikan sebanyak 3 kali, lihat tabel jadwal imunisasi dasar lengkap di Penjelasan Tentang Imunisasi. Dengan diberikannya imunisasi DPT pada anak maka akan
memberikan kekebalan yang diharapkan mencegah tertular dari ketiga penyakit
tersebut atau tidak separah jika tidak diimunisasi.
Efek samping
Imunisasi DPT biasanya akan menimbulkan efek
samping seperti demam, bengkak dan merah pada bagian suntikan sehingga
menyebabkan anak rewel. Namun tidak berlangsung lama kok, kalau baby saya hanya
1 hari saja setelah itu kembali ceria lagi.
Semoga bermanfaat dan God Bless You
Sumber : Wikipedia,Mediskes,Alodokter
Baca juga artikel terkait lainnya :