Kode Penghitung

Senin, 21 November 2016

IMUNISASI HEPATITIS B

Setiap baby yang baru lahir harus diimunisasi (baca Penjelasan Tentang Imunisasi). Salah satu imunisasi pada baby yang baru lahir adalah imunisasi Hepatitis B. Apa itu Hepatitis B ?

Penjelasan
Hepatitis B merupakan suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati yang tentu saja menyebabkan kematian pada penderitanya.
Apakah penyakit ini menular ? jawabannya iya. Virus ini memang tidak menyebar melalui makanan atau kontak biasa. Lalu bagaimana cara penularannya ?

  • Melalui darah
  • Cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi
  • Kegiatan seksual, misalnya berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa alat pengaman.
  • Penggunaan berulang jarum suntik, misalnya menggunakan alat suntik yang sudah terkontaminasi darah penderita hepatitis B.
  • Transfusi Darah, misalnya mendapatkan donor darah dari orang yang terinfeksi virus ini.
Selain diatas, seorang baby yang baru lahir pun memiliki resiko penularan dari si Ibu selama proses kelahirannya.

Pencegahan
Infeksi karena Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi, di mana injeksi diberikan untuk membuat tubuh kebal terhadapnya. Direkomendasikan pada semua masyarakat untuk mendapat 3 vaksinasi (0, 1 bulan, dan 6 bulan) terutama ketika masih bayi untuk memberikan proteksi yang baik terhadap virus ini. Bagaimanapun, vaksinasi hanya memberikan proteksi maksimal sekitar 90 persen, dan tidak menyingkirkan sama sekali risiko infeksi.
Untuk baby baru lahir, imunisasi Hepatitis B merupakan vaksinasi pertama yang harus didapatkan sebelum usia 7 hari.

Efek Samping Imunisasi Hepatitis B
Efek samping imunisasi hepatitis B biasanya berupa reaksi lokal yang ringan seperti kemerahan pada daerah suntikan dan kadang-kadang bisa menyebabkan demam ringan 1-2 hari. Untuk kontra indikasinya sampai saat ini tidak ada, maksudnya jika anak demam,batuk,pilek bukanlah menjadi halangan untuk mendapatkan imunisasi ini. 
(sumber : wikipedia,IDAI)

Pengalaman menyebalkan mengenai imunisasi Hepatitis B
Beberapa bulan yang lalu saya melahirkan putri pertama saya di sebuah rumah sakit swasta di kota tempat tinggal saya. Satu kesalahan saya sewaktu masih hamil, saya tidak mempelajari mengenai jadwal imunisasi pada anak. Saya terlalu fokus untuk menjaga kandungan agar bayi didalamnya selalu sehat dan terlahir tanpa kekurangan satu apapun. Setelah baby saya lahir, seharusnya dari pihak rumah sakit segera memberikan vaksinasi/imunisasi hepatitis B. Namun, yang disuntikkan pada baby saya hanya vitamin K yang gunanya untuk mencegah perdarahan.  Pagi melahirkan dan sorenya saya sudah disarankan untuk pulang dari pihak rumah sakit dengan kondisi baby saya tidak mendapatkan jatah dimandikan dan saya tidak mendapat susu (untuk ibu menyusui). Bukannya membeda-bedakan tetapi memang berbeda dengan rumah sakit swasta lain berdasarkan info yang saya dapatkan dari kerabat. Memang tidak ada biaya apapun yang harus saya bayar karena menggunakan kartu BPJS. Beberapa hari kemudian setelah saya berada dirumah, seorang kerabat menanyakan kartu jadwal imunisasi baby saya. Tetapi yang saya dapatkan dari rumah sakit hanyalah beberapa obat dan surat keterangan lahir. Dan alangkah kagetnya saya setelah mengetahui bahwa baby saya belum diimunisasi hepatitis B diusianya yang ke-5 hari yang seharusnya sudah didapatkan ketika baru lahir. Dan anehnya saat saya mengkonfirmasi ke pihak rumah sakit, tanpa rasa bersalah dari pihak rumah sakit hanya mengatakan bawa saja ke bidan atau puskesmas untuk diimunisasi. Apakah karena saya menggunakan kartu BPJS jadi baby saya tidak mendapatkan imunisasi ? jika harus membayar untuk mendapatkan imunisasi, pasti akan saya bayar. Apa salahnya dan apa susahnya dari pihak rumah sakit mengkonfirmasi mengenai biaya imunisasi jika tidak masuk dalam BPJS. Apakah ini terjadi karena saya pengguna kartu BPJS atau keteledoran dari pihak rumah sakit ? kartu BPJS saya kelas 1 loh bukan kelas 3, tau sendiri kan berapa biaya setiap bulannya yang harus dibayar. Aduuhh... hanya bisa ngelus-elus dada sambil bilang sabar... Dan akhirnya baby saya bawa ke bidan untuk mendapatkan imunisasi hepatitis B sebelum usianya 7 hari.

Semoga bermanfaat dan God bless you

Baca juga artikel terkait lainnya :

Jumat, 18 November 2016

PENJELASAN TENTANG IMUNISASI

Setiap anak yang terlahir ke dunia ini sangat penting untuk diimunisasi agar memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Nah, apa yang dimaksud imunisasi. Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Imunisasi biasanya diberikan pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh pada anak-anak tidak sebaik orang dewasa.

Tujuan Imunisasi
Tujuan dilakukannya imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan menyebabkan kematian pada penderitanya dan juga untuk mmeberikan kekebalan pada tubuh terhadap penyakit seperti, Hepatitis, Dipteri, Polio, TBC, Tetanus, Pertusis, Campak, dan lain-lain.

Jenis imunisasi

  1. Imunisasi aktif. Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya sel memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespon. Kekebalan bisa terbentuk saat seseorang terinfeksi secara alamiah oleh bibit penyakit atau terinfeksi secara buatan saat diberi vaksinasi. Kelemahan dari kekebalan aktif ini adalah memerlukan waktu sebelum si penderita mampu membentuk antibodi yang tangguh untuk melawan agen yang menyerang. Keuntungannya daya imunitas biasanya bertahan lama bahkan bisa seumur hidup. Kekebalan yang terbentuk setelah tubuh mengalami penyakit menular tertentu, misalnya campak. Pada saat bayi lahir ia dibekali dengan sistem kekebalan tubuh bawaan dari ibunya. Inilah yang kita sebut sebagai kekebalan pasif alamiah. Kekebalan jenis ini sangat tergantung pada kekebalan yang dipunyai ibu. (sumber : kajian pustaka)
  2. Imunisasi pasif. Merupakan pemberian zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Kekebalan pasif terjadi bila seseorang mendapatkan daya imunitas dari luar dirinya. Jadi tubuh sendiri tidak membentuk sistem kekebalan tersebut. Kekebalan jenis ini bisa didapat langsung dari luar atau secara alamiah. Keunggulan dari kekebalan pasif yaitu langung dapat dipergunakan tanpa menunggu tubuh penderita membentuknya. Kelemahannya adalah tidak dapat berlangsung lama. Kekebalan jenis ini memang biasa hanya bertahan beberapa minggu sampai satu bulan saja.
    Kekebalan yang terbentuk setelah dengan sengaja memasukkan vaksinasi ke dalam tubuh, misalnya : hepatitis B, DPT, Polio. Pada keadaan ini daya imunitas diperoleh dari luar. Kelebihanya dapat langsung dipergunakan tubuh untuk melawan bibit penyakit, tapi sayangnya kekebalan jenis ini biasanya mempunyai waktu efektif yang pendek. (sumber : kajian pustaka)
 
Berikut ini tabel jadwal imunisasi dasar pada anak

Rekomendasi Kemenkes
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
  


Semoga bermanfaat dan God bless you

Baca juga artikel terkait lainnya :
Imunisasi BCG
Imunisasi Polio
Imunisasi DPT
Imunisasi Campak